Desa Selopamioro, Kec. Imogiri, Bantul – Pada tanggal 21 Desember 2023, Program Doktor Ilmu Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Selopamioro dalam pembuatan jamu segar yang aman dan berkualitas. Kegiatan ini dihadiri oleh anggota KWT Selopamioro dan berlangsung di kediaman Ibu Suryantinah, Sekretariat KWT Lestari Maju. Acara dimulai dengan registrasi peserta dan dihadiri oleh Pak Lurah Desa Selopamioro, Drs. Sugeng, dilanjutkan dengan pembukaan dan sambutan dari dosen pembimbing bapak Dr. Djoko Santosa, M.Si.. Dalam sesi pemaparan materi, peserta diberikan edukasi mengenai khasiat bahan-bahan alami yang digunakan dalam pembuatan jamu, seperti kunyit, kencur, jahe merah, dan lainnya.
30 Desember
Dukuh Rejodani, Kabupaten Sleman-Yogyakarta– Pada tanggal 3 Desember 2023, Program Doktor Ilmu Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang stunting dan nutrisi bahan alam yang digunakan untuk pencegahan stunting pada ibu-ibu PKK Dukuh Rejodani, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini dihadiri oleh kader kesehatan dan ibu-ibu PKK Dukuh Rejodani, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dan berlangsung di kediaman Bapak Kepala Dukuh, Hendriyan Wiprantoko. Acara dimulai dengan registrasi peserta, dilanjutkan dengan pembukaan dan sambutan dari Ketua Program studi Doktor Ilmu Farmasi UGM, ibu Prof. Dr. apt. Zullies Ikawati sekaligus dihadiri dosen pembimbing ibu Prof. Dr. apt, Puji Astuti, M.Sc yang tersaji .
Mahasiswa Program Studi Doktor Ilmu Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta melaksanakan pengabdian masyarakat (Pengmas) dengan tema “Edukasi dan Pelatihan Produk Wedang Herbal Diabetes Melitus (DM) pada Ibu-Ibu PKK Desa Rejodani II, Kabupaten Sleman, Yogyakarta” pada tanggal 3 Desember 2023 mulai pukul 08.30 – 10.30. Kegiatan ini diadakan di Aula Pedukuhan. Pengabdian masyarakat merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan guna untuk mengabdi kepada masyarakat dan meningkatan derajat kesehatan serta pengetahuan masyarakat. Peserta kegiatan ini adalah Ibu – Ibu PKK dengan jumlah peserta sebanyak 41 orang. Pelaksanaan kegiatan meliputi pengukuran kadar gula darah mitra menggunakan alat cek gula
darah, pengukuran pengetahuan masyarakat terkait penyakit DM mengunakan soal pre-test dan post-test, edukasi tentang DM menggunakan leaflet, pelatihan pembuatan wedang herbal celup (WEBALUP) untuk penanganan DM yang mudah didapat dan ekonomis. Pelaksanaan kegiatan pelatihan diawali dengan presentasi singkat bahan dan peralatan yang akan digunakan pada pembuatan minuman wedang celup herbal untuk DM dan selanjutnya menampilkan video pembuatan serta praktek langsung pembuatan sampai saran penyajian. Adapun bahan-bahan yang digunakan meliputi: jahe, daun kelor, kayu manis, ketumbar, dan air. Peserta berperan aktif selama acara berlangsung. Hal ini diperlihatkan dengan mengikuti acara sampai selesai serta aktif bertanya selama pelatihan berlangsung, terutama berkaitan dengan pembuatan minuman wedang herbal celup untuk DM. Setelah kegiatan ini, masyarakat warga Desa Rejodani, Kabupaten Sleman, Yogyakarta memperoleh peningkatan pengetahuan penyakit DM serta produk minuman herbal yang bermanfaat untuk mencegah dan mengobati penyakit tersebut.
Sekelompok mahasiswa program Doktor Ilmu Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta turun mengabdi di Desa Rejondani 2, Kabupaten Sleman, Provinsi D.I.Y untuk memberikan pelatihan penanganan dini kasus kegawatdaruratan medik dan swamedikasi bagi kader kesehatan dan ibu-ibu PKK desa setempat pada hari Minggu, 3 Desember 2023. Ketua kelompok pengabdian masyarakat Made Krisna Adi Jaya melaporkan bahwa pentingnya kegiatan ini dilakukan karena keadaan gawat darurat dapat terjadi kapan saja baik di kehidupan masyarakat, lingkungan rumah tangga, sekolah, jalan ataupun tempat-tempat umum. Pertolongan pertama pada kondisi kegawatdaruratan terbukti dapat mempertahankan penderita tetap hidup, membuat kondisi lebih stabil, dan mencegah memburuknya keadaan penderita. Pengetahuan dan keterampilan first aids ini harus dimiliki pada seluruh lapisan masyarakat, sehingga kegiatan ini dinilai penting untuk dilakukan yang dimulai dari kalangan paling dekat dengan masyarakat yaitu ibu-ibu PKK.