Persyaratan Administrasi Mahasiswa Baru Tahun Akademik Gasal 2022/2023 Program Studi Doktor Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi UGM
Persyaratan Administrasi Mahasiswa Baru Program Reguler dan Program By Research Program Studi Doktor Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi UGM:
- Skor Academic English Proficiency Test (AcEPT) minimal 268 atau Kemampuan Bahasa Inggris yang diakui UGM setara TOEFL minimal 500
- Skor Test Potensi Akademik (TPA) yang diakui UGM setara minimal 550
- Outline Penelitian Disertasi (dapat mengusulkan maksimal 3 topik; file ekstensi .pdf)
- Form Kesediaan Calon Promotor ( Wajib bagi jalur By Research; optional bagi jalur reguler). Form unduh disini
Bukti Pendaftaran di UGM dan bagi pelamar jalur Beasiswa menyerahkan Bukti Pendaftaran Beasiswa.
CV Pelamar (Klik disini)
Penerimaan Mahasiswa Baru didasarkan pada hasil seleksi administrasi dan Test Wawancara sesuai dengan jadwal yang ditentukan Prodi.
Berkas kelengkapan Persyaratan Administrasi pendaftaran diunggah melalui form : http://ugm.id/BerkasPendaftaranDoktorFarmasi
Demikian atas kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.
Salam,
Program Doktor Fakultas Farmasi
Universitas Gadjah Mada
Gedung Unit IX Sekip Utara Yogyakarta 55281
Telp: (0274) 552956, 553110 (Hunting)
Fax: (0274) 546857
Farmasi UGM – Fakultas Farmasi UGM pada hari Kamis, 6 Mei 2021 pukul 16.30 WIB telah menyelenggarakan acara Kajian Bulan Ramadhan yang dikemas dalam bentuk Podcast Ramadhan. Acara ini berlangsung secara daring dan ditayangkan di Official Youtube Channel Kanal Pengetahuan Farmasi (KPF) dengan kajian yang dikemas dalam bentuk bincang-bincang dengan tema “Bersabar Selama Pandemi Covid-19”.
Acara kajian kali ini dibawakan oleh Bapak apt. Mawardi Ihsan, M.Sc. selaku pembawa acara dan dibuka dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an beserta artinya oleh Ahmad Syauqi Tafrihani dari Keluarga Mahasiswa Muslim Fakultas Farmasi UGM. Acara inti dari podcast adalah bincang-bincang dengan narasumber oleh Dr. Djoko Santosa, M.Si selaku Dosen Fakultas Farmasi UGM Departemen Biologi Farmasi dan dimoderatori langsung oleh Dekan Fakultas Farmasi UGM, Prof. Dr. apt. Agung Endro Nugroho, M.Si.
Farmasi UGM – Bulan Suci Ramadhan 1442 H tahun ini sudah hampir berakhir, tinggal menunggu hitungan hari lagi. Tidak terasa kita semua dapat melewatinya dengan penuh suka duka dan semangat pastinya dalam menjalani puasa selama 30 hari lamanya. Terlebih saat puasa tahun ini kita masih berada di situasi yang sama dengan tahun lalu yaitu adanya pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama kurang lebih dua tahun.
Adanya pandemi Covid-19 mengharuskan kita semua untuk bisa menjalani ibadah puasa dengan segala keterbatasan dan tantangan yang ada. Salah satu tantangan terbesar dalam menjalaninya adalah dikarenakan adanya pembatasan mobilitas masyarakat yang mengharuskan kita untuk membatasi pergerakan atau interaksi dengan orang lain dalam jumlah banyak.
Kegiatan lokakarya peninjauan visi, misi, tujuan dan profil lulusan Fakultas Farmasi UGM diselenggarakan secara daring melalui platform Zoom Meeting pada Sabtu, 8 Mei 2021 pukul 09.00 sampai 15.00 WIB. Kegiatan tersebut juga menghadirkan beberapa narasumber, diantaranya yaitu Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D, (Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemendikbud RI), Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr., (Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan UGM), Drs. apt. Nurul Falah E.P, (Ikatan Apoteker Indonesia), dan Drs. apt. Pregusta Siswantoro, M.B.A., (R&D Pharma and External Relation Director PT. Kalbe Farma).
Tanaman herbal merupakan salah satu aspek kearifan lokal masyarakat Indonesia, tak terkecuali di Dusun Menggoran, Bleberan, Playen, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Masyarakat secara spontan telah menanam berbagai tanaman herbal, yang sebenarnya hanya diniatkan untuk keperluan sehari-hari seperti sebagai bumbu masak. Masalahnya, hasil panenan tanaman seperti jahe dan kunyit ini jauh lebih banyak dari kebutuhan masing-masing warga sehari-hari, sehingga sisanya dijual ke pasar, atau pada volume yang lebih besar dapat disetorkan ke tengkulak. Pada prakteknya, hasil penjualan ini kurang dapat memberikan dampak peningkatan ekonomi bagi warga, karena harga yang lebih ditentukan oleh mekanisme pasar ketimbang keinginan petani sendiri.
Program Studi Doktor Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi UGM menyelenggarakan ujian tertutup secara daring, Rabu (15/7/2020). Disertasi berjudul ”Potensi Senyawa Potensi Antibiofilm Polimikroba Senyawa Dari Tumbuhan : Studi Aktivitas Terhadap Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Escherichia coli, Candida albicans ”. Dipresentasikan oleh promovendus Hasyrul Hamzah, S. Farm., M.Sc dengan Nomor Induk Mahasiswa 17/420239/SFA/00147
Ujian tertutup ini diketuai oleh Prof. Dr. apt. Abdul Rohman, M.sc (Selaku ketua Prodi S3 Ilmu Farmasi UGM).
KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Potensi obat bahan alam di Indonesia sangat besar. Kebanyakan sumber bahan ditemukan di laut dan darat. Guru Besar Fakultas Farmasi UGM, Prof. Dr.Rer.Nat. Triana Hertiani, M.Si., Apt., menjelaskan, dari segi jenis tanaman, potensinya cukup besar. Namun, ironisnya Indonesia masih impor bahan baku obat. “Indonesia merupakan salah satu negara penghasil terbesar tanaman bahan obat di dunia. Selain tanaman, ada juga mikrobanya yang potensial sebagai penghasil obat,”ujarnya.
Dosen Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr.rer.nat. Ronny Martien, M.Si., membuat hand sanitizer spray nanopolimer berbahan herbal. Produk ini menjadi alternatif antiseptik yang belakangan langka di pasaran akibat merebaknya wabah virus corona.
“Bahan baku yang digunakan dari daun sirih hijau yang banyak digunakan sebagai obat tradisional dan menjadi kearifan lokal warisan nenek moyang,” jelasnya, Selasa (10/3) saat konferensi pers di ruang Fortakgama UGM.
Pengembangan produk yang dinamai Spray Nanopolimer Infusa Daun Sirih ini dilakukan Ronny sejak satu tahun belakangan ini. Daun sirih hijau dipilih sebagai bahan baku karena memiliki aktivitas antibakteri yang umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri seperti Staphylococcus auerus dan Escherichia coli. Selain itu, penggunaan antibiotik sintetik banyak menimbulkan resistensi bakteri sehingga diperlukan formulasi dari bahan alami seperti daun sirih hijau.
Konfirmasi dua kasus COVID-19 di Indonesia cukup menggemparkan masyarakat dan bahkan menimbulkan ketakutan bagi berbagai kalangan. Ketakutan ini memicu masyarakat untuk melakukan berbagai tindakan impulsif seperti memborong masker dan barang-barang kebutuhan pokok.
Koordinator tim respons COVID-19 UGM, dr. Riris Andono Ahmad, MPH, PhD mengungkapkan bahwa kunci pencegahan penularan virus ini terletak pada perilaku hidup sehat yang sebenarnya telah kerap dikampanyekan sebelum kemunculan virus ini, seperti mencuci tangan, konsumsi makanan sehat, serta olahraga dan istirahat yang cukup.