Minyak Sacha Inchi: Keajaiban Alam dengan Kandungan PUFA untuk Kesehatan dan Pengembangan Obat

Oleh
Desy Ayu Irma Permatasari, M.Pharm.Sci.
Mahasiswa Program Studi Doktor Ilmu Farmasi, Fakultas Farmasi UGM

        Sacha inchi (Plukenetia volubilis L.) merupakan tanaman dari famili Euphorbiaceae yang berasal dari dataran tinggi Peru, Amerika Selatan dan di hutan tropis Amazon (Wang et al., 2018). Tanaman ini mudah tumbuh di kawasan tropis, sehingga saat ini, sacha inchi mulai banyak ditanam di China, Malaysia, Thailand, dan baru-baru ini Indonesia dibudidayakan dengan sangat pesat karena Indonesia memiliki iklim tropis yang mendukung untuk proses penanaman. Meningkatnya progres kultivasi ini, sebab Badan Pangan Dunia (FAO) telah menobatkan sacha inchi sebagai “Super Food” pada tahun 2016 dikarenakan potensi nutrisinya yang luar biasa. Salah satu keistimewaan minyak ini terletak pada kandungan kimianya, khususnya asam lemak tak jenuh ganda (PUFA) yang melimpah. Hal ini membuat Minyak Sacha Inchi mendapatkan perhatian besar dalam dunia kesehatan dan nutrisi.

                                                           

Gambar 1. Kacang Sacha Inchi (Plukenetia volubilis L.)

      Tanaman Sacha Inchi ini termasuk dalam famili Euphorbiaceae, yang merupakan famili tumbuhan berbunga. Meskipun bukan berasal dari famili Fabaceae atau Leguminosae yang beranggotakan suku kacang-kacangan atau polong-polongan, masyarakat umum masih menyebutnya dengan imbuhan “kacang/nut” sehingga sering disebut sebagai “kacang inca/inca nut“. Masyarakat adat di hutan Amazon telah mengkonsumsi kacang Sacha inchi selama berabad-abad (Kodahl et al., 2022; Wang et al., 2018). Kacang sacha inchi ini memiliki bentuk yang unik, berbentuk bintang, dengan 4–5 butir kacang dalam satu bintang. Buah muda berwarna hijau dan buah tua berwarna cokelat kehitaman. Biji yang sudah mengering dapat dipanen Kemudian dari kacangnya dibuat minyak kacang sacha inchi, yang sangat kaya akan lipid dan protein.

Kandungan Kimia Minyak Sacha Inchi

         Beberapa artikel ilmiah menunjukkan bahwa minyak Sacha Inchi kaya akan asam lemak omega-3 (asam alfa-linolenat) dan omega-6 (asam linoleat), yang merupakan komponen penting dari PUFA. Kandungan PUFA dalam minyak ini mencapai lebih dari 90% dari total lemak, menjadikannya salah satu sumber alami PUFA tertinggi di dunia. Selain itu, minyak ini mengandung senyawa antioksidan seperti tokoferol (vitamin E), yang membantu melindungi minyak dari oksidasi dan memberikan manfaat kesehatan bagi manusia.

                                                               

Gambar 2.

      Dianggap sebagai sumber potensial minyak dan protein yang kaya akan asam lemak polyunsaturated (PUFA), kacang sacha inchi mengandung 33,4-54,7% lemak, 24,20-33,30% protein, 6,59-30,90% karbohidrat, 6,61-11,30% serat, dan 2,70-6,46% kadar abu (Bueno-Borges et al., 2018 ; Chirinos et al., 2013; Muangrat et al., 2018; Takeyama & Fukushima, 2013). Tanaman ini tidak hanya memiliki minyak yang kaya akan asam lemak omega-3 yang mencakup antara 27 dan 33% dari berat keringnya, namun juga memiliki kandungan protein yang tinggi, menjadikannya salah satu sumber protein nabati terbaik untuk dikonsumsi (Maya et al., 2023). Kandungan protein berkualitas tinggi seperti asam amino esensial, serat makanan, mineral, fitosterol, dan senyawa fenolik (Cárdenas Sierra et al., 2021; Supriyanto et al., 2022; Torres Sánchez et al., 2023) menjadikan sacha inchi banyak digandrungi saat ini.

      Yang lebih menarik lagi, banyaknya jenis protein yang terkandung dalam Biji Sacha Inchi, diantaranya sembilan asam amino esensial, terdapat asam amino—valin, isoleusin, lisin, dan leusin—yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh (Chasquibol et al., 2016). Sehingga Sacha Inchi menjadi salah satu pilihan bagi para vegetarian, vegan atau orang yang memiliki intoleransi protein hewani. Komposisi asam amino yang dikandung sebanding dengan protein dari sumber hewani, seperti whey protein, menjadikannya pilihan menarik dalam pengembangan produk pangan. Selain itu, Sacha Inchi juga mengandung peptida bioaktif, yang dikenal memiliki efek positif terhadap kesehatan, termasuk sifat antioksidan dan anti-inflamasi (Guillén et al., 2003).

Manfaat PUFA yang Terkandung dalam Minyak Sacha Inchi

     PUFA dalam minyak Sacha Inchi telah dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan bagi manusia, diantaranya :

  1. Kesehatan Jantung
    Tingginya kandungan dari omega-3 dan omega-6 serta kombinasi dari protein-protein berkualitas tinggi dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL) (Supriyanto et al., 2022), sehingga mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Selain itu, peptida bioaktif yang terkandung juga diketahui dapat membantu mengurangi tekanan darah dan mengontrol kolesterol.
  2. Peradangan
    PUFA yang banyak terkandung pada Sacha Inchi juga memiliki sifat antiinflamasi, yang bermanfaat untuk penyembuhan beberapa kondisi seperti arthritis dan penyakit inflamasi lainnya (Cárdenas Sierra et al., 2021; Torres Sánchez et al., 2023).
  3. Kesehatan Otak
    Omega-3 yang terkandung dalam Minyak Sacha Inchi dapat mendukung fungsi kognitif dan kesehatan otak, serta dapat membantu mencegah gangguan neurodegeneratif seperti Alzheimer. Seperti yang telah disebutkan diatas, bahwa kandungan PUFA seperti LA dan ALA dalam biji sacha inchi di atas 80%. Biomolekul ini dapat terlibat dalam konformasi dan fluiditas membran plasma serta dalam fungsi kekebalan melalui genesis prostaglandin untuk memediasi respons inflamasi, fungsi otak, dan tekanan darah berdasarkan penelitian pada model hewan yang kekurangan ALA (Cárdenas Sierra et al., 2021).

Potensi dalam Pengembangan Obat

      Sacha Inchi memiliki banyak potensi untuk dikembangkan menjadi suatu sediaan obat sebab kandungan senyawa bioaktif yang banyak. Potensi ini dapat dilakukan dengan pengembangan terapi dalam bidang farmasi (Cárdenas Sierra et al., 2021; Supriyanto et al., 2022). Senyawa antioksidan dan antiinflamasi yang terkandung dalam minyak ini dapat digunakan sebagai kandidat obat-obatan yang menargetkan penyakit kronis sebagai contoh diabetes, hipertensi, dan kanker (Chan et al., 2024). Selain itu, kandungan senyawa lipidnya yang melimpah serta seimbang sangat ideal untuk digunakan sebagai formula suplemen nutrisi atau sediaan suplemen.

Tantangan dan Potensi Pengembangan Obat

      Meski kaya manfaat, pengembangan produk berbasis Sacha Inchi masih menghadapi beberapa tantangan, seperti harga produksi yang relatif tinggi dan keterbatasan pasokan bahan mentah. Akan tetapi, dengan meningkatnya permintaan di pasar global, Sacha Inchi memiliki potensi besar untuk menjadi komoditas unggulan, terutama di sektor obat-obatan, pangan fungsional dan suplemen kesehatan.

Kesimpulan

      Minyak Sacha Inchi, salah satu sumber PUFA alami terbaik, memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk mencegah penyakit jantung dan melindungi kulit. Sebagai bahan yang berpotensi besar di berbagai sektor kesehatan dan industri farmasi, diharapkan penelitian lebih lanjut dapat memperluas pemanfaatannya dalam pengembangan obat modern.

Referensi:

Cárdenas Sierra, D. M., Gómez Rave, L. J., & Soto, J. A. (2021). Biological Activity of Sacha Inchi (Plukenetia volubilis Linneo) and Potential Uses in Human Health: A Review. Food Technology and Biotechnology, 59(3), 253–266. https://doi.org/10.17113/ftb.59.03.21.6683

Chan, Y.-J., Chiu, C.-S., Li, P.-H., & Lu, W.-C. (2024). Evaluation of different roasting condition on yield, physico-chemical characteristics, and antioxidant activity of cold-pressed sacha inchi (Plukenetia volubilis) oil. LWT, 203, 116343. https://doi.org/10.1016/j.lwt.2024.116343

Chasquibol, N. A., Gómez-Coca, R. B., Yácono, J. C., Guinda, Á., Moreda, W., Del Aguila, C., & Pérez-Camino, M. C. (2016). Markers of quality and genuineness of commercial extra virgin sacha inchi oils. Grasas y Aceites, 67(4), 169. https://doi.org/10.3989/gya.0457161

Guillén, M. D., Ruiz, A., Cabo, N., Chirinos, R., & Pascual, G. (2003). Characterization of sacha inchi ( Plukenetia volubilis L.) oil by FTIR spectroscopy and1 H NMR. Comparison with linseed oil. Journal of the American Oil Chemists’ Society, 80(8), 755–762. https://doi.org/10.1007/s11746-003-0768-z

Kodahl, N., Frandsen, H. B., Lütken, H., Petersen, I. L., Paredes Andrade, N. J., García-Davila, C., & Sørensen, M. (2022). Lipid composition of the Amazonian ‘Mountain Sacha Inchis’ including Plukenetia carolis-vegae Bussmann, Paniagua & C.Téllez. Scientific Reports, 12(1), 6450. https://doi.org/10.1038/s41598-022-10404-8

Maya, I., Winardi, D. O., Amalia, E., Mita, S. R., Kusumawulan, C. K., Putriana, N. A., & Sriwidodo, S. (2023). Physicochemical Characteristics, Fatty Acid Profile, and In Vitro Antioxidant Activity Evaluation of Sacha Inchi Seed Oil from Indonesia. Cosmetics, 10(6), 171. https://doi.org/10.3390/cosmetics10060171

Ramos-Escudero, F., Muñoz, A. M., Ramos Escudero, M., Viñas-Ospino, A., Morales, M. T., & Asuero, A. G. (2019). Characterization of commercial Sacha inchi oil according to its composition: Tocopherols, fatty acids, sterols, triterpene and aliphatic alcohols. Journal of Food Science and Technology, 56(10), 4503–4515. https://doi.org/10.1007/s13197-019-03938-9

Supriyanto, S., Imran, Z., Ardiansyah, R., Auliyai, B., Pratama, A., & Kadha, F. (2022). The Effect of Cultivation Conditions on Sacha Inchi (Plukenetia volubilis L.) Seed Production and Oil Quality (Omega 3, 6, 9). Agronomy, 12(3), 636. https://doi.org/10.3390/agronomy12030636

Torres Sánchez, E. G., Hernández-Ledesma, B., & Gutiérrez, L.-F. (2023). Sacha Inchi Oil Press-cake: Physicochemical Characteristics, Food-related Applications and Biological Activity. Food Reviews International, 39(1), 148–159. https://doi.org/10.1080/87559129.2021.1900231

Wang, S., Zhu, F., & Kakuda, Y. (2018). Sacha inchi ( Plukenetia volubilis L.): Nutritional composition, biological activity, and uses. Food Chemistry, 265, 316–328. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2018.05.055

 

copyright

Kanal Pengetahuan Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Sekip Utara, Yogyakarta 55281 email: kpf.farmasi@ugm.ac.id

https://kanalpengetahuan.farmasi.ugm.ac.id/

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

*