Program Studi Doktor Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi UGM menyelenggarakan ujian tertutup secara daring, Rabu (15/7/2020). Disertasi berjudul ”Potensi Senyawa Potensi Antibiofilm Polimikroba Senyawa Dari Tumbuhan : Studi Aktivitas Terhadap Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Escherichia coli, Candida albicans ”. Dipresentasikan oleh promovendus Hasyrul Hamzah, S. Farm., M.Sc dengan Nomor Induk Mahasiswa 17/420239/SFA/00147
Ujian tertutup ini diketuai oleh Prof. Dr. apt. Abdul Rohman, M.sc (Selaku ketua Prodi S3 Ilmu Farmasi UGM).
Penguji disertasi yakni Prof. Apt. I ketut Adnyana, Ph.D (Dekan Fakultas Farmasi ITB), Dr. apt. Indah Purwantini, M.Si, Prof. Dr. apt. Wahyono, S.U, Dr. rer. nat. Apt. Yosi Bayu Murti, S.Si., M.Si, Dr. apt. Ika Puspita Sari, M.Si
Dalam melaksanakan penelitiannya, ia dibimbing oleh promotor dan co-promotor : Prof. Dr. apt. rer. nat. Triana Hertiani, M.Si, Dr. Sylvia Utami Tunjung Pratiwi, S.Si., M.Si, dr. Titik Nuryastuti, M.Si., Ph.D., Sp.MK.
Hasil penelitian
Selama ± 3 tahun, ia menguji potensi antibiofilm polimikroba dari senyawa tumbuhan yakni : Eugenol, Timol, Kurkumin, Demetoksi Kurkumin, Zerumbon, C-10 massoialactone, Asam tanin, Saponin dan Kuersetin. Serta menguji juga potensi senyawa tumbuhan ini terhadap biofilm pada kateter. Mengingat Keragaman mikroba dalam biofilm polimikroba menyebabkan terjadinya infeksi kronis yang sulit diobati dibandingkan dengan biofilm monomikroba. Infeksi terkait biofilm adalah satu masalah kesehatan yang meningkat di seluruh dunia terutama pasien yang menderita gangguan sistem kekebalan tubuh seperti kanker, transplantasi organ serta kekurangan gizi. Tidak banyak antibiotik yang tersedia dapat secara efektif melawan infeksi biofilm hal ini yang menyebabkan terjadinya resistansi obat yang sangat tinggi. Saat ini terjadi peningkatan infeksi terkait biofilm polimikroba, termasuk penyakit rongga mulut, otitis media, sinusitis, infeksi luka diabetes, infeksi saluran kemih (ISK), dan cystic fibrosis. Penyakit terkait biofilm polimikroba disebut kompleks dan rumit karena adanya beberapa agen infeksius. Infeksi karena biofilm polimikroba memberikan tantangan tambahan untuk pengobatan dibandingkan dengan biofilm monomikroba. Selain itu pada Catheter-associated urinary tract infections (CAUTIs atau CAUTI)
merupakan salah satu jenis infeksi terkait dengan perawatan kesehatan
(healthcare-associated infection atau HAI) yang paling umum ditemukan di rumah sakit. Kateter urin merupakan faktor utama dari CA-UTI, dengan 70-80% kejadian infeksi disebabkan oleh biofilm. Pertumbuhan biofilm pada kateter dikaitkan dengan infeksi nasokomial saluran urin dan menyebabkan setiap tahunnya mengalami peningkatan jumlah kematian akibat infeksi yang disebabkan oleh biofilm. Biofilm merupakan masalah yang serius dan dikaitkan dengan terapi antibiotik. Terapi antibiotik dapat mengeliminasi atau menurunkan bakteri planktonik, tetapi bakteri dalam biofilm tetap bertahan ketika diberikan antibiotik. Setelah pengobatan dengan antibiotik dihentikan, maka biofilm akan membentuk sel planktonik lagi yang mengakibatkan terjadinya infeksi berulang.
Penelitian ini mengungkapkan bahwa ke semua senyawa uji memilki potensi sebagai antibiofilm dan senyawa eugenol dan timol merupakan senyawa yang peling terbaik dari ke 9 senyawa tumbuhan sebagai Antibiofilm polimikroba dan biofilm pada kateter.
Luaran penelitian :
Penelitian ini menghasilkan 9 Publikasi yang ter accepted dan publish. ( 7 ter indeks scopus dan 2 ter index Sinta).
Penelitian ini nantinya diharapkan dapat menjadi informasi terbaru bagi akademisi, peneliti dan masyarakat, mengingat penelitian terkait biofilm polimikroba masih sangat terbatas dan informasi ini sangat dibutuhkan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh biofilm.
(Program Doktor Ilmu Farmasi Fakultas Farmasi UGM)